Diposting oleh
Telaga Sastra QHI
di
11.25
embun bertaburan mencari dahan
angin mencampakkannya ke lautan
menjadi laut bagian dari laut
asin tubuhnya
menelimpuh meminta arah
embun tersedak
ia bukanlah punai atau kenari
bisa mereka langit
meminta malam berarak mengejar
ia hanyalah tetesan
airmata langit
dan malam telah mencampakkannya
membuangnya tanpa arah
oh, ia tak bisa berenang
tersebab tenggiri dan todak telah beristana
dan membangun pusara
ia tergugu
malu
embun mati perlahan
menjadi fosil malam
dikonstruksi perlahan
anak lautan
embun tak sempat menuju dahan
Semarang, 27 Februari 2011
Qur'anul Hidayat Idris
0 komentar:
Posting Komentar