"dua minggu kemaren aku telah melihat matahari terbenam, indah sekali. semoga bisa kulihat lagi ia!" kita tapakkan lagi jejak di lumut-lumut dan aku memandang kau yang memandang cahaya redup
kau mengerti sepuluh menit lagi keindahan akan lengkap dimatamu, matahari menyuruk di dasar lautan dengan gemulai dan santun, meninggalkan bercak pada langit. saking takzim kau menunggu, aku jadi diam dan berdiri tepat disamping kananmu.
amboi, kenapa pula kau kelihatan resah?
"kenapa matahari itu berhenti dan urung meniduri lautan?" aku yanng sibuk dengan alibi perasaan kaget mendengar ucapanmu, entah karena kau telah benar-benar resah, wajah lembutmu kau palingkan padaku, kali pertama sejak kita menginjak lumut-lumut.
"sejak kapan kau pindahkan matahari tenggelam itu ke matamu, Lin?"
Semarang, 03 Maret 2011
Qur'anul Hidayat Idris
sumber gambar : klik di sini
0 komentar:
Posting Komentar