menemui jantungku yang haru
mengelebat dendam kusam
setanah langit menyirat pucat
adalah pukat di mulutmu
fona yang tak henti
menghantukku pada persaksian
keindahan langgam silam
beranjak
melupakan rentak marwas
dentang gambus
di rumah persaksian
aku telah lupa dengan segala umur
pergi ke dasar ketiadaan
menatap buku harian
perlincakan di dulang kehidupan
melupakan tarian
gemulai dan pukau
anak-anak pertunjukan
aku meninggalkan kelana
dalam ketika malam
menghapus ketiadaan ragam
Semarang, 07 Maret 2011
Qur'anul Hidayat Idris
sumber gambar : klik di sini
1 komentar:
Posting Komentar